Apa yang Disembunyikan Tabir Surya Dari Kita???

Matahari dan Kita, Friend or Foe?
Apa alasanmu memilih sebuah produk tabir surya, selain karena merek dan harganya? Saya tertarik produk tabir surya terutama karena nilai SPF dan pertanyaan pertama yang saya ajukan pada SPG adalah  berapa SPFnya?. Mari bicara sedikit mempelajari tentang SPF. SPF = Sun Protection Factor (Faktor Perlindungan Matahari). Label SPF menunjukkan kemampuan dari produk untuk melindungi kulit dari kemerahan akibat paparan tunggal UVR (radiasi ultraviolet) dan memberikan info yang terbatas mengenai proteksi paparan UVA. Kontribusi UVA terhadap tejadinya sunburn kecil bila dibandingkan dengan pigmentasi dan pembentukan radikal bebas oksigen yang menyebabkan kerusakan DNA dalam jangka panjang seperti penuaan dini dan penyakit kulit yang berbahaya. Berdasarkan rekomendasi ahli, pengguna harus mengulang kembali pemakaian untuk mempertahankan perlindungan terhadap UV, terutama setelah berkeringat, berenang, dan mengeringkan tubuh dengan handuk. Daya tahan SPF terhadap UV akan berkurang hingga 50% setelah 8 jam pada suhu yang hangat.

 Pembukaan sudah dimulai dengan SPF, sekarang kita akan mulai masuk dalam inti. Sunscreen atau Tabir surya sangat penting dengan kondisi lingkungan kita sekarang ini. Melebarnya lubang ozon menyebabkan perlindungan terhadap UVR semakin berkurang. Alasan inilah yang mendasari munculnya produk-produk tabir surya. Tabir surya memiliki bahan aktif yang memblok, memantulkan, atau menyerap UVR. Berdasarkan data, terdapat 158 bahan yang tercatat sebagai UV filter/absorber pada inventoris kosmetik UE (Uni Eropa) dan 132 diantaranya (UV absorber) belum disetujui oleh undang-undang tetapi digunakan dalam kosmetik untuk melindungi dari UV. Seringkali kalau kita membaca iklan tentang produk tabir surya, tawaran atau janji yang diberikan adalah MELINDUNGI ANDA DARI KANKER KULIT/MELANOMA. Benarkah janji produsen atau mereka adalah pemberi harapan palsu alias PHP? Berikut ini adalah beberapa hal yang tersembunyi dari tabir surya:
  1. Data penelitian terbaru FDA (Food and Drug Agency - BPPOM AS) vitamin A yang dilabel dikenal sebagai retinil palmitat atau retinol, yang mendominasi bahan tabir surya (41%)  meningkatkan pertumbuhan kanker kulit dan luka. Vitamin A ditambahkan pada banyak produk untuk kulit karena kemampuan antioksidan untuk memperlambat penuaan. Namun ketika terkena sinar matahari, retinol memiliki kemampuan fotokarsinogenik yang dapat merusak kulit lebih kuat daripada melindunginya. Penelitian FDA selama setahun menemukan bahwa pada hewan uji yang dioles dengan krim bervitamin A dan terpapar sinar matahari, tumbuh tumor kulit dan  luka 21% lebih cepat daripada hewan uji yang diolesi krim tanpa vitamin A. 
  2. Satu hal terkenal tentang tabir surya adalah keefektifannya kemampuan untuk mencegah sunburn. Mereka secara efektif memblok UVB. Dengan melakukan hal ini, tabir surya terbukti mengurangi resiko karsinoma sel skuamos (Squamos Cell Carcinoma/SCC), tetapi TIDAK UNTUK KANKER KULIT JENIS LAINNYA. Keberadaan SCC hanya 16% dari kasus kanker kulit yang ada. UVA masuk lebih dalam dan kebanyakan tabir surya di AS sangat lemah dalam melindungi kulit dari UVA. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya proteksi UVA, menyebabkan pengguna meningkatkan resiko berkembangnya kanker kulit melanoma karena paparan panjang sinar matahari. Hal ini terjadi karena mereka berpikir bahwa tabir surya mencegah paparan tambahan. Melanoma tercatat hanya 3-4%  dari seluruh kasus kanker kulit, namun penyebab 75% kematian akibat kanker kulit.
  3. Debat tentang peranan tabir surya dan kanker kulit seringkali membuat pusing orang yang mendengarnya. FDA menyatakan bahwa  tidak diketahui data yang menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya saja dapat mencegah kanker kulit. Lembaga International untuk Penelitian Kanker (IARC) merekomendasikan menggunakan pakaian pelindung, menghabiskan waktu di daerah yang teduh, dan memilih waktu untuk beraktivitas dimana kita menerima sinar matahari secara langsung. Mereka juga menyatakan bahwa pengguna tabir surya mungkin merasa terlindungi daripada yang sebenarnya terjadi, sehingga mereka membiarkan kulit terpapar sinar matahari lebih lama. Kebiasaan ini menyebabkan  peningkatan resiko terkena kanker kulit. 
  4. Vitamin D diproduksi tubuh ketika kulit terkena sinar matahari. Vitamin D merupakan vitamin yang berperan penting dalam berbagai fungsi vital tubuh, terutama untuk kesehatan tulang dan sistem imun, serta mengurangi resiko berbagai kanker. Tabir surya dapat memblok 97% produksi vitamin D tubuh dan 70% anak di AS mengalami kekurangan vitamin. Asosiasi Medis Amerika menyarankan untuk  menerima paparan sinar matahari secara langsung selama 10-15 menit/hari (tanpa tabir surya) untuk menjaga kecukupan tubuh terhadap vitamin D. Atau Kita dapat meminum suplemen vitamin D dan menambahkannya dalam menu makanan kita (vitamin D terdapat pada ikan, telur, dan jamur).
  5. Pada banyak penelitian, tidak ada yang mendukung teori bahwa semakin tinggi tingkat SPF (+50) dapat menawarkan perlindungan tambahan dari resiko kerusakan dan kanker kulit. Produk yang menawarkan SPF tinggi (+50) selain menjadi populer, namun juga menyebabkan banyak resiko. Kebanyakan orang yang menggunakan produk tersebut mengakui bahwa mereka memperpanjang waktu paparan sinar matahari langsung karena mereka percaya bahwa produk yang mereka gunakan memberikan keamanan tersebut. Sayangnya, perilaku semacam ini tidak dibarengi  dengan penggunaan ulang tabir surya. Semakin tinggi tingkat SPF, maka produk itu akan mengandung lebih banyak SPF filter/absorber yang mempengaruhi kesehatan seperti kerusakan jaringan dan gangguan hormon. 
  6. Sayangnya, ketika kita harus memilih tabir surya, konsumen dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus memilih antara formula bahan kimia pengganggu hormon atau bahan berbasis mineral yang beracun. Tabir surya yang bermineral menggunakan zinc oksida atau titanium dioksida yang merupakan partikel sangat kecil dan beracun jika menembus kulit. Untungnya, kebanyakan penelitian telah menyatakan bahwa mereka tidak menembus hingga jalan darah, namun penelitian masih terus berkembang. Karena tabir surya bermineral menyediakan proteksi UVA yang lebih superior daripada non mineral, mereka sangat dianjurkan oleh EWG (Environmental Working Group). Oksibenzon adalah bahan aktif yang paling umum digunakan dalam tabir surya dan seringkali menyebabkan reaksi alergi dan gangguan hormon. Peneliti menyarankan untuk tidak menggunakan tabir surya yang mengandung oksibenzone pada anak-anak karena mudahnya ia menembus kulit. 
  7. Hanya 8% dari 500 tabir surya dites oleh EWG terbukti sangat aman dan manjur. Pilihan mereka jatuh pada produk berbahan dasar mineral yang menawarkan proteksi UVA terbaik tanpa bahan kimia pengganggu hormon atau vitamin A. Banyak produk dikategorikan sebagai sangat rendah oleh EWG karena bahan kimia penggubah hormon, vitamin A, tingkat SPF yang menyesakan, miskin proteksi terhadap UVA dan beberapa hal lainnya. Produk seperti Banana boat, Neutrogena, Coppertone, Aveeno, Hawaiian Tropic, CVS, Solar sense, Rx Suncare, Peter Thomas Roth, Rite Aid, Panama Jack, Ocean Potion, and No-Ad dikategorikan sebagai yang terburuk diantara lainnya

Oke, kenyataan memang menyakitkan bahwa tabir surya tidak benar-benar melindungi kita. DAN pada kenyataan ada beberapa bahan kimia dalam tabir surya justru membahayakan diri kita. Ambil catatanmu dan mulailah mencatat beberapa bahan kimia yang mungkin terdapat dalam tabir suryamu:
Salah satu jenis kanker kulit, Melanoma
  1. Octinoxate (Octyl Methoxycinnamate) : bahan yang paling banyak digunakan dalam tabir surya dan diketahui menyebabkan kulit menjadi sensitif dan bertindak sebagai fotoalergen. Bersifat estrogenik sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi tiroid dan otak. Diketahui membunuh sel mencit (hewan uji lab) dalam dosis yang rendah ketika terpapar sinar matahari
  2. Oxybenzone (Benzophenone-3) : bahan ini sering dikaitkan dengan fotoalergik. Mudah sekali terserap kulit dalam jumlah besar dan ditemukan pada 97% penduduk Amerika (Pusat Riset Kontrol Penyakit AS). Menyebabkan gangguan hormon dan kanker
  3. Octisalate : bahan ini adalah UV absorber lemah dengan profil keamanan yang lebih baik bila dibandingkan dengan bahan lainnya. Octisalate adalah bahan untuk memperkaya penyerapan bahan lainnya
  4. Avobenzone (Parsol 1789) : utamanya adalah agen penyerap UVA, sinar matahari menyebabkan bahan yang tidak stabil ini terpecah menjadi senyawa yang tidak diketahui terutama dengan kehadiran bahan lain seperti Octinoxate.
  5. Octocrylene : menghasilkan radikal oksigen bila terkena sinar matahari
  6. Homosalate : riset membuktikan bahwa bahan ini merupakan penyebab gangguan hormon, membentuk metabolit beracun, dan meningkatkan penyerapan herbisida beracun
  7. Micronized Titanium Dioxide : Tabir surya dengan micronized titanium dioxide mengandung nanopartikel. Micronized TiO2 memberikan proteksi yang lebih dibandingkan dengan tabir surya konvensional. Partikel nano tidak menembus kulit tetapi beracun bagi sel hidup dan lingkungan. Sekarang yang menjadi perhatian adalah terhirupnya partikel nano dari semprotan dan bedak
  8. Micronized Zinc Oxide : sama dengan Micronized Titanium Dioxide
  9. Titanium Dioxide : aman untuk kulit dikarenakan kemampuannya yang rendah untuk terserap kulit namun kekhawatiran terhirup menjadi perhatian banyak ahli
  10. Ensulizole (Phenylbenzimidazole Sulfonic Acid) : dikenal memproduksi radikal bebas ketika terpapar sinar matahari  yang selanjutnya menyebabkan kerusakan DNA. Merupakan protektor UVB yang mempunyai potensi menyebabkan kanker
  11. Nano Zinc Oxide : memberikan proteksi terhadap sinar matahari lebih baik daripada zinc dengan partikel yang lebih besar. Sedikit yang diketahui tentang potensi gangguan kesehatan oleh bahan ini. Mereka tidak terserap pada kulit yang sehat sehingga potensi terjadinya gangguan kesehatan rendah.
  12. Nano Titanium Oxide : sama seperti Nano Zinc Oxide
  13. Zinc Oxide : mempunyai sejarah yang panjang penggunaan pada tabir surya dan produk untuk kulit lainnya. Sedikitnya penyerapan pada kulit dan tidak ada laporan pengaruh terhadap kesehatan.
  14. Padimate O (Octyl Dimetyl PABA / PABA ester : turunan dari bahan tabir surya PABA yang terkenal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ini menyebabkan kerusakan DNA, melepaskan radikal bebas, bersifat estrogenik, dan menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
  15. Menthyl Anthranilate : sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahan ini menghasilkan radikal oksigen bila terpapar sinar matahari.
  16. Mexoryl SX : 2 jam paparan sinar matahari menyebabkan degradasi bahan aktif ini hingga 40%. Penyerapan pada kulit rendah
  17. Methylene Bis-Benzotryazolyl Tetrametylbutylphenol : bahan ini belum disetujui di AS. Tetapi bahan ini stabil bila terkena sinar matahari dan tidak terserap kulit
  18. Sulisobenzone (Benzophenone-4) : dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Tidak terserap kulit dalam jumlah besar namun membantu bahan lainnya untuk cepat terserap kulit
  19. Benzophenone-2 : tidak disetujui untuk digunakan dalam produk di AS, karena menyebabkan gangguan hormon.
Sekarang coba ambil produk tabir suryamu dan apakah kamu menemukan salah satu, dua atau tiga bahan diatas dalam produkmu? Sudah kau temukan? Setidaknya aku menemukan ada 1 bahan yang terdapat dalam produk yang kugunakan. Apa yang harus dilakukan jika ditemukan 1,2, atau 3 bahan diatas? Pertahankan atau buang? Buang jika dalam tabir suryamu ditemukan : Para Amino Benzoic Acid (PABA), Octyl Salicylate, Avobenzone, Oxybenzone, Cinoxate, Padimate O, Dioxybenzone, Phenylbenzymidazole, Homosalate, Sulisobenzone, Menthyl anthranilate, Trolamine salicylate, Octocrylene. Coba cari produk alami yang mengandung minyak matahari, minyak eukaliptus, minyak jojoba, minyak kelapa, vitamin (A, D, dan E), dan shea butter untuk melindungimu dari UVR. Nah, lain kali saya masih akan membicarakan tentang tabir surya, namun bukan dari sisi kesehatan tetapi pengaruhnya terhadap lingkungan. Dan mungkin akan ada 1 lagi tulisan saya yang akan membicarakan pengaruh tabir surya terhadap sistem hormon kita.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2008. Four Out of Five Sunscreen May Be Hazardous to Your Health. http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2008/07/10/four-out-of-five-sunscreens-may-be-hazardous-to-your-health.aspx
Donovan, T. 2010. The Toxic Truth of Sunscreen.  http://www.huffingtonpost.com/2010/05/26/the-toxic-truth-of-sunscr_n_590516.html#s93665&title=Misleading_SPF


KETERANGAN:

  • sunburn = kemerahaan atau inflamasi/radang dan pada kasus yang parah hingga menyebabkan melepuh dan mengelupasnya kulit akibat paparan sinar matahari.
  • eritema = kemerahan pada kulit akibat iritasi
  • melanoma = tumor ganas, dan umumnya dihubungkan dengan kanker kulit.

Komentar

  1. Wahh, aku sih jarang pake tabir surya. Pakai pelembab biasa, tapi mungkin ada juga spf nya. cek dolo ya...

    BalasHapus
  2. nilai SPF dikali 15 = ketahanan SPF. Misal SPF 30 maka ketahanan SPF 30*15 = 450 menit (7,5 jam). setelah itu kita harus pakai lagi. Selamat mencari nen Nonet Te

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer