Kasimin dan Museum Toga (Tanaman Obat Keluarga)

Pak Kasimin memberi penjelasan manfaat toga
Pak Kasimin adalah pria berumur 65 tahun dan 4 orang cucu. Hidup di Desa Lebani Waras, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Berjalan memasuki rumahnya, kita akan dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan, deretan toga yang terpajang rapi di atas rak bambu. Bergerak ke arah dapur, bau toga yang dikeringkan dan dimasak menjadi minuman instan tercium kuat. Sudah hampir 30 tahun, Kasimin membuka rumahnya sebagai tempat pengobatan alternatif dengan jamu. Bahan-bahan jamu buatannya berasal dari toga yang dia tanam di sekitar rumah dan kebun. Bila ada bahan yang tidak tersedia di pekarangannya, ia berjalan berkeliling di bantaran sungai untuk mencarinya. Untuk kunyit, laos, dan jahe, Kasimin atau istrinya harus membelinya ke Pasar Krian yang notabene memerlukan waktu tempuh 1 jam dengan sepeda. 



Tanaman toga berderet rapi di halaman
Dibanding menyebutnya sebagai kebun toga, saya lebih senang menyebutnya museum toga. Ada 200an toga yang terdapat di sekitar rumahnya. Dari tanaman meniran dan ki tolod yang biasa kita temukan di got atau bantaran sungai hingga tanaman hias seperti puring dan lidah mertua terdapat di rumahnya. Beragamnya toga yang terdapat di pekarangannya adalah hasil kerja keras mengumpulkan dari berbagai tempat. Pak Kasimin bercerita bahwa dia harus mendaki gunung,dan berjalan menyusuri hutan serta sungai di berbagai tempat untuk mendapatkan tanaman toga. Pencarian yang dilakukan bisa memakan waktu 2-3 hari, sehingga ia harus pandai-pandai menyimpan toga yang telah didapatkan. Dengan menggunakan pelepah pisang yang dilipat dua, ia menyimpan bibit toga yang telah diberi tanah. Metode ini membuat bibit tidak mudah mati dan dapat bertahan cukup lama.Kasimin bercerita bahwa bantaran sungai merupakan salah satu tempat terbaik untuk mencari toga. Dahulu dia dengan mudah bisa mengumpulkan 20-30 jenis toga di bantaran sungai, namun sekarang toga telah sulit ditemukan akibat pemanfaatannya sebagai pertanian dan pemukiman. Berdasarkan pengalamannya, toga yang benilai tinggi dan kaya manfaat banyak ditemui di bantaran sungai. Keladi tikus dan rumput mutiara yang merupakan komponen penting jamu anti-kanker miliknya dapat ditemukan di bantaran sungai.  Dengan mengolah toga di sekitarnya, Pak Kasimin dapat menghasilkan beberapa produk seperti jamu serbuk, jamu instan, jamu cair, dan pil.

Pemberian penjelasan mengenai manfaat jamu
Ibu-ibu PKK yang berkunjung untuk belajar toga
Pengetahuan Kasimin yang luas mengenai tanaman obat dan teknik pengolahannya sudah lama dikenal oleh warga sekitar. Desa Lebani Waras pada tahun 1990an memenangkan kejuaraan nasional desa toga. Di setiap rumah terdapat kebun toga bahkan di jalan-jalan desa. Namun dengan berlalunya waktu, hanya tinggal Kasimin dan keluarganya yang tetap memelihara dan merawat tanaman toga di pekarangannya.  Dari berjualan jamu ini, dia bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya hingga tamat SMA. Kegiatan yang dilakukan oleh Kasimin tidak hanya memberikan keuntungan finansial baginya. Dengan kegiatan pengumpulan toga dan pengobatan alternatif yang dilakukannya, ia menjadi sumber pengetahuan bagi orang lain. Telah banyak orang maupun institusi yang datang untuk belajar dan menjadikannya sebagai narasumber. Dokter dan suster dari RS. Siti Khotidjah  merupakan pelanggan tetap yang sering datang ke tempat Pak Kasimin untuk membeli toga dan belajar tentang meracik jamu. RS. Siti Khotidjah telah lama menjadi partner bagi Pak Kasimin untuk mengembangkan tanaman toga. Selain bermitra dengan rumah sakit, Pak Kasimin juga bekerja sama dengan SMAN 1 Wringinanom dalam beberapa kegiatan siswanya. Ada hal yang sangat disayangkan mengenai pengetahuan dan keterampilan Pak Kasimin. Tidak ada satupun dari anaknya mewarisi pengetahuannya yang luas dan berkeinginan untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya. Namun diharapkan melalui kegiatannya dengan sekolah dan masyarakat, pengetahuan yang dimiliki tidak hanya berhenti pada dirinya seorang. Pak Kasimin menjadi contoh peran serta masyarakat dalam pelestarian biodiversitas dan mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari kegiatan konservasi yang dilakukannya

Pacing banyak ditemukan di bantaran sungai dan bermanfaat sebagai pengontrol kehamilan






Komentar

Postingan Populer